Indro Warkop seorang pramuka, pasti tidak banyak yang tahu. Keaktifan Indro Warkop dalam kepramukaan tidak banyak diungkap, berbeda dengan aktivitasnya sebagai artis dan komedian. Dalam sebuah posting di wall grup facebook Kwartir Nasional (www.facebook.com/groups/kwarnas) di salah satu postingnya diungkap keterlibatan tokoh lawak grup Warkop ini dalam dalam kepramukaan. Bahkan Indro Warkop pada tahun 1974 menjadi salah satu wakil pramuka Indonesia yang mengikuti Jamboree Internasional di Filipina.
Indro Warkop sendiri merupakan seorang komedian yang terkenal dengan puluhan film komedi yang dibintanginya bersama Dono dan Kasino. Film-film itu menjadi film humor terlaris sepanjang era 1980-an hingga 1990-an. Bahkan, pria yang lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 8 Mei 1958 dengan nama asli Drs. H. Indrodjojo Kusumonegoro, tetap eksis hingga sekarang (salah satunya sebagai juri StandUp Comedy).
Berbekal post tersebut admin pramukaria mencoba menelusuri jejak Indro Warkop sewaktu aktif di kepramukaan. Penulis akhirnya menemukan arsip artikel yang dimuat dalam kolom ‘Kisah’ di Majalah Nova. Tulisan kisah perjalanan hidup Indro Warkop ditulis secara bersambung mulai edisi No. 811 / XVI / 9-15 9 2003 hingga No. 815 / XVI / 9-15 9 2003. Dalam kisah ini diceritakan berbagai kisah tentang Indro Warkop yang salah satunya adalah keterlibatannya sebagai seorang pramuka.
Kata Indro Warkop, Pramuka Pengaruhi Hidupnya
Awalnya Indro Warkop masuk Gerakan Pramuka lantaran disuruh oleh ayahnya, Jendral Polisi Moehammad Oemargatab. Ternyata Indro kemudian merasa sangat cocok dan menikmati kegiatan ini. Katanya, “Kreatif, penuh petualangan dan ilmunya sangat mudah diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Aku merasa menemukan duniaku yang sebenarnya.“ Bahkan dalam wawancara dengan Majalah Hello! Indonesia, sebagai mana lansir oleh ghiboo.com, secara tegas Indro Warkop menyebut pramuka sebagai salah satu dari tiga hal yang sangat berpengaruh besar dalam hidupnya. Indro Warkop mengutarakan, "Tiga hal dalam hidup saya yang berpengaruh besar hingga saat ini adalah orang tua, Pramuka, dan Warkop."
Beberapa point kisah dan pengalaman Indro Warkop saat aktif di kepramukaan yang dimuat dalam Majalah Nova antara lain:
- Indro Warkop menjadi anggota pramuka penggalang di gudep Pringgodani yang memiliki satuan pramuka putra bernama Gatotkaca dan satuan pramuka putri Srikandi. Gudep ini merupakan gudep yang ditetapkan sebagai gudep percontohan oleh Hamengkubuwono IX.
- Gudep tempat bernaung Indro Warkop tersebut juga sebagai gudep “001 – Prambors”. Kata Prambors merupakan singkatan dari Prambanan, Mendut, Borobudur dan Sekitarnya (nama jalan di Menteng, Jakarta; lokasi gudep ini berada).
- Tahun 1974 mengikuti Jambore Regional Asia-Pasifik di Mount Makiling, Los BaƱos, Laguna, Filipina. Jambore ini sendiri dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 1973 – 4 Januari 1974.
- Memperoleh 22 Tanda Kecakapan Khusus (waktu itu disebut sebagai TKC; Tanda Kecakapan Chusus). Ke-22 TKK itu diantaranya adalah antara lain menembak, baris-berbaris, api unggun, terompet sangkakala, pemusik, masak, sandi dan tali-temali.
- Mahir dalam tali-temali dan simpul termasuk membuat menara pandang (pionering) setinggi 5 meter.
- Pernah mengikuti Lomba Tingkat (tidak disebutkan tingkat berapa), dan perlombaan lain antar gugusdepan.
- Sewaktu SMA tetap aktif pramuka dan menjadi Instruktur Muda di gudep Pringgodani (001 – Prambors)
Ternyata kisah dan pengalaman Indro Warkop yang aktif mengikuti menjadi pramuka benar adanya. Jika Indro Warkop saja mengakui pramuka telah memberikan pengaruh besar pada hidupnya hingga ia bisa sukses seperti ini, siapa yang berani mengatakan kalau mengikuti kepramukaan itu sia-sia?
Membuat simpul pangkal atau clove hitch amatlah mudah, gak percaya?. Kita praktekkan saja betapa mudahnya membuat simpul pangkal. Simpul pangkal sendiri merupakan salah satu ‘simpul wajib’ dalam teknik kepramukaan di samping simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, dan beberapa simpul lainnya. Simpul ini berguna untuk menautkan pada balok serta untuk memulai dan mengakhiri beberapa ikatan semisal ikatan palang, ikatan silang, dan ikatan canggah. Mengingat fungsinya simpul pangkal di atas layaklah jika dikatakan sebagai simpul wajib.
Dalam kepramukaan simpul ini akan sering digunakan. Seperti untuk mengikatkan tali tenda pada pasak tenda dan saat mengikatkan tali penegang pada tiang tenda. Apalagi ketika membuat pionering semisal tiang bendera, gapura tenda, menara pandang dan lainnya, simpul yang satu ini tidak pernah terlewatkan. Saat menyambung tiang bendera, ikatan canggah yang digunakan diawali dan diakhiri dengan simpul pangkal. Pun ketika membuat menara pandang ataupun gapura yang tentunya akan banyak menggunakan ikatan palang untuk menautkan dua tongkat (kayu) yang berpalangan di mana simpul pangkal akan menjadi simpul awal dan akhir juga.
Sebagian pihak memilih menyebut simpul pangkal sebagai ikatan pangkal. Hal ini didasari pemahaman arti ‘ikatan’ sebagai persambungan antara tali dengan benda lain semisal kayu dan tongkat. Dengan dasar pengertian tersebut simpul palang, simpul jangkar, dan simpul tambat akan dinamai sebagai ikatan lantaran tertaut dengan benda lain. Padahal seharusnya ikatan dimaknai sebagai ‘rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (menyatukan) dua atau lebih benda lain’. Jika menggunakan pengertian yang terakhir ini, simpul pangkal bukanlah ikatan karena tidak menyatukan dua atau lebih benda lain.
Cara Membuat Simpul Pangkal (Clove Hitch)
Di awal artikel sudah disampaikan bahwa membuat simpul pangkal itu mudah. Saking mudahnya dengan mata terpejam pun seharusnya bisa. Apalagi kemampuan membuat simpul ini menjadi syarat dalam Syarat Kecakapan Umum mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, bahkan pramuka penegak. Kita mulai cara membuat simpul pangkal.
Cara Pertama:
- Lingkarkan tali pada tongkat atau kayu (dari arah bawah) sehingga membentuk ‘sosok’ dengan tongkat ada di tengahnya.
- Lingkarkan sekali lagi di sebelah kiri ‘sosok’ yang pertama.
- Ujung sosok dimasukkan sebagaimana arah tanda panah pada gambar di bawah
- Rapatkan kedua sosok dan tarik ujung tali hingga kencang.
- Selesai
Cara Kedua:
- Buatlah dua ‘sosok’ tali seperti pada gambar “a”. Perhatikan posisi kedua ujung tali di mana ujung pertama ada di atas tali (pada gambar, ‘sosok’ yang kiri) dan ujung kedua ada di bawah tali (pada gambar, sosok yang kanan)
- Rekatkan kedua sosok hingga bertumpukan dengan posisi sosok yang ujung talinya di bawah berada di atas sosok yang ujung talinya di bawah (gambar “b”)
- Masukkan sosok yang bertumpukan tadi melingkari tongkat atau kayu (gambar “c”)
- Selesai.
Kedua cara membuat simpul pangkal di atas sama-sama mudahnya. Tinggal memilih mana yang disukai dengan memperhatikan kondisi. Artinya simpul pangkal hendak di buat di tengah-tengah kayu lebih tepat menggunakan cara pertama karena jika menggunakan cara kedua akan kesulitan saat menempatkan simpul ke tongkat.
Animasi Membuat Simpul Pangkal
Untuk lebih memahamkan cara membuat simpul pangkal simak animasi berikut ini:
Nah, siapa sekarang yang masih tidak setuju jika membuat simpul pangkal atau clove hitch itu sangat mudah? Mengasyikkan malah, karena semua materi dan kegiatan kepramukaan memang mengasyikkan.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang merupakan serangkaian syarat harus dipenuhi oleh seorang pramuka penggalang untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penggalang. Selain berlaku bagi pramuka penggalang SKU juga diberlakukan bagi golongan pramuka lainnya mulai dari pramuka siaga, penegak, hingga pandega. Tentunya dengan syarat-syarat dan tingkatan yang berbeda.
Syarat Kecakapan Umum pun menjadi kurikulum pendidikan kepramukaan yang wajib dipenuhi oleh seorang pramuka penggalang. Di sampin itu SKU menjadi salah satu penerapan ‘sistem tanda kecakapan’ sebagai mana dimaksudkan dalam Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDKMK).
SKU tingkat pertama (SKU tingkat Penggalang Ramu) bahkan menjadi syarat sahnya seorang calon penggalang menjadi pramuka penggalang. Setiap anak dan remaja yang ingin menjadi anggota Gerakan Pramuka akan memasuki masa calon anggota yang biasa disebut sebagai “Tamu Penggalang”. Di masa ini, Tamu Penggalang tidak diperkenankan mengenakan seragam pramuka lengkap dengan atributnya. Bagi Tamu Penggalang yang sebelumnya telah menjadi pramuka siaga (pindah golongan), bisa mengenakan seragam pramuka tetapi dengan seragam dan atribut pakaian seragam pramuka siaga. Setelah mereka menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Ramu dan dilantik oleh Pembina Penggalang dengan mengucapkan janji (Trisatya), Tamu Penggalang baru resmi menjadi pramuka penggalang dan berhak mengenakan pakaian seragam pramuka lengkap dengan segala atribut termasuk Tanda Kecakapan Umum (manggar).
Syarat Kecakapan Umum yang diberlakukan saat ini merupakan SKU baru yang disahkan melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 198 Tahun 2011 tentang Petunjuk Penyelenggaraan SKU. SK ini menjadi penyempurnaan atas Syarat Kecakapan Umum sebelumnya yang telah diberlakukan sejak tahun 1974 (SK Kwarnas No. 088/KN/1974 tentang SKU. Sedangkan untuk panduan penyelesaian SKU, Kwarnas mengeluarkan SK Nomor 199 Tahun 2011 tentang panduan Penyelesaian SKU.
Tingkatan SKU Penggalang
Syarat Kecakapan Umum (SKU) pramuka penggalang terdiri atas tiga tingkatan atau jenjang, yaitu:
- SKU tingkat Penggalang Ramu
- SKU tingkat Penggalang Rakit
- SKU tingkat Penggalang Terap
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk masing-masing tingkatan tersebut dapat dilihat di Lampiran SK Kwarnas No 198 Tahun 2011. Bagi Kakak-kakak dan Adik-adik yang hendak mendapatkan SK Kwarnas tentang SKU Pramuka Penggalang maupun Panduan Penyelesaian SKU Pramuka Penggalang silakan klik tautan di bawah:
- Download SK Kwarnas Nomor 198 Tahun 2011 tentang SKU (Penggalang)
SKU dan TKU
Tanda Kecakapan Umum Penggalang biasa disebut juga sebagai Manggar, merupakan tanda yang dikenakan setelah seorang pramuka penggalang menyelesaikan SKU. Sesuai tingkatan SKU Penggalang, TKU memiliki tiga tingkatan dengan gambar sebagai berikut:
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai TKU Penggalang termasuk arti kiasan yang terkandung dalam gambar TKU silakan baca artikel; Arti Kiasan TKU Penggalang.
Karena sifatnya yang merupakan kurikulum pendidikan kepramukaan sehingga wajib dipenuhi maka sudah selayaknya seorang pramuka penggalang berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi syarat-syarat tersebut. Dan dengan bimbingan dari para Kakak Pembina Penggalang, hal itu bisa dilakukan dengan mudah dan menyenangkan.